Beberapa Lembaga Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan melacak kunjungan warga negara asing ke Elon Musk di 2022-2023. Penyelidikan ini dilakukan di tengah kekhawatiran adanya upaya pengaruh asing terhadap pemilik dari X.
Dilansir dari The Wall Street Journal, Rabu (11/6), Penyelidikan tersebut memfokuskan perhatian pada orang-orang dari sejumlah negara-negara, khususnya dari Eropa Timur.
Baca Juga: Sebuah Tekanan, Ayahnya Elon Musk Ungkap Penyebab Anaknya Musuhi Trump
AS sendiri diketahui menaruh perhatian khusus terhadap Musk. Hal ini menyusul profil pengusaha tersebut memegang kontrak penting dengan pemerintah, serta memiliki akses yang luas terhadap pejabat tinggi dari berbagai negara.
Meskipun belum ada dakwaan yang dijatuhkan, laporan itu menyebut bahwa penyelidikan dilakukan untuk mendeteksi potensi upaya pengaruh terhadap keputusan atau akses strategis dari Musk.
Elon Musk sendiri diketahui sebelumnya menjabat sebagai penasihat utama dari Donald Trump. Ia diketahui dipercaya dalam melakukan inisiatif kontroversial untuk merampingkan birokrasi federal. Namun, hubungan keduanya memburuk secara publik dan menyebabkan ia mundur dari posisi tersebut.
Baca Juga: Minat Generasi Muda Terhadap Asuransi Perjalanan Syariah Meningkat Tajam
Pihak Musk tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar, sementara pejabat dalam pemerintahan menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan intervensi atau pengaruh asing dalam struktur pemerintahan dan sektor swasta strategis AS.